Panti Rehabilitasi NAPZA Sekar Mawar dipilih menjadi tempat yang dikunjungi oleh Para Uskup dan Kuria yang berjumlah sekitar 44 orang. Mereka berasal dari tujuh Keuskupan yaitu yaitu Keuskupan Agung Jakarta, Semarang, Keuskupan Bogor, Bandung, Purwokerto, Malang dan Surabaya. Kunjungan ini menjadi salah satu agenda dalam rangkaian acara Pertemuan Uskup dan Kuria Regio Jawa yang diselenggarakan tanggal 3 – 5 Juli 2018, bertempat di Keuskupan Bandung.
Penjelasan Latar Belakang dan Program
Ketua YSM, Rm. Yulius Hirnawan, OSC, mengawali acara ini dengan kata sambutan dan perkenalan seluruh personil dalam Organ Yayasan. Sambil bersantap siang, para Uskup dan Kuria mendapat penjelasan dari Direktur Pelaksana, tentang Panorama YSM yang meliputi : sejarah, visi, misi, serta kegiatan atau karya-karya pelayanan yang telah dilakukan oleh YSM sampai saat ini. Para residen dan staff di Panti Rehabilitasi ikut tampil di acara tersebut dengan menyanyikan dua buah lagu.
Para Uskup dan Kuria selanjutnya mendapatkan pemaparan dari Manajer Program, tentang NAPZA (Narkotika,Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya) dan Metoda Pemulihan Therapeutic Community. Dua orang alumni Sekar Mawar tampil memberikan kesaksian perjalanan hidup mereka sejak memakai narkoba hingga menjalani pemulihan di Panti Rehabilitasi. Mereka saat ini telah menjalani kehidupan di luar Panti, yang seorang telah berhasil menyelesaikan studi di sebuah Perguruan Tinggi di Bandung, dan yang satunya lagi memutuskan untuk bergabung di YSM menjadi seorang Konselor Adiksi.
Pemberantasan Narkoba
Beberapa pertanyaan dilontarkan oleh peserta dalam sesi tanya jawab. Indonesia merupakan pangsa pasar yang besar dalam jaringan peredaran narkoba. Banyak orang, termasuk oknum aparat, sudah terlibat didalam jaringan yang bersifat internasional ini. Untuk memberantas narkoba memang bukanlah hal yang mudah. Permintaan yang tinggi membuat harga narkoba di Indonesia menjadi sangat tinggi, tak heran bila banyak orang tergiur untuk masuk dalam bisnis haram ini. Agar peredaran narkoba tidak berkembang ada dua hal yang bisa dilakukan yaitu dengan mengurangi jumlah penawaran (supply reduction) dan permintaanya (demand reduction).
Penanaman Pohon
Setelah mengunjungi Panti Rehabilitasi NAPZA, para Uskup dan Kuria diajak untuk mengunjungi area wisata Taman Lembah Dewata yang terletak sekitar 1,5 km dari Panti Rehabilitasi.
Di Taman Lembah Dewata, para Uskup secara simbolis menanam tujuh pohon, yang dalam Bahasa Sunda disebut ‘Ki acret’ (Spathodea campanulata), di area yang telah ditentukan. Udara sejuk dan pemandangan indah di tepi danau membuat para peserta yang hadir merasa gembira dan nyaman di tempat itu. Sajian makanan khas setempat seperti ketan bakar, jagung rebus, colenak, aneka gorengan, dan minuman bandrek menjadi santapan hangat di sore hari yang cerah itu. Acara naik kereta api mengelilingi danau menjadi pelengkap kegembiraan para Uskup dan Kuria yang hadir pada saat itu. Senyum dan keceriaan akhirnya terlihat di wajah para petinggi gereja itu, di sela-sela tugas penggembalaan yang mereka emban di Keuskupan masing-masing. (@TC_YSM)